
Potensi teknologi Web3 telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam dua tahun terakhir. Banyak startup blockchain fokus pada pengembangan proyek Web3, NFT, dan crypto sebagai ide bisnis.
Menariknya, pembahasan tentang Web3 menjadi topik utama acara “Web3 Community Meetup 2022” yang diselenggarakan oleh Tokocrypto Bali di T-Hub. Salah satu pembicara dalam acara yang berlangsung pada 26 Agustus 2022 itu adalah Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda.
Menurut pria yang akrab disapa Manda ini, perkembangan Web3 tergolong baru di Indonesia. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memaksimalkan potensi Web3 bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Meskipun permintaan besar, pengembang Web3 kekurangan bakat. Konsep Web3 masih merupakan ide yang relatif baru dan diperkenalkan pada tahun 2014. Tidak banyak kursus di luar sana yang mengajarkan blockchain, apalagi materi tentang konsep di dalamnya. Ini hanyalah salah satu dari sedikit alasan yang mendorong kami untuk menciptakan ekosistem yang didedikasikan untuk pengembangan bakat di Web3,” kata Manda.
Acara Web3 Community Meetup 2022 di T-Hub Tokocrypto Bali pada tanggal 26 Agustus 2022. Foto: Tokocrypto.
Manda percaya bahwa bersama dengan teknologi blockchain, crypto dan NFT, Web3 memiliki prospek untuk menciptakan nilai lebih bagi masa depan ekonomi digital Indonesia. Selain itu, Indonesia merupakan negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan potensi nilai ekonomi digital mencapai Rp4.531 triliun pada tahun 2030.
“Salah satu langkah awal dalam mengembangkan Web3 adalah membangun ekosistem yang solid dari hulu hingga hilir. Dalam hal pengembangan bakat, regulasi industri itu sendiri. Saat ini banyak startup lokal yang fokus pada pengembangan bisnis di Web3 dan blockchain,” jelasnya.
Crypto Exchange sebagai pintu gerbang ke dunia Web3
Terlepas dari situasi pasar yang lesu, potensi industri crypto dan blockchain masih besar. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan besar yang mulai merevitalisasi industri blockchain, serta GoTo yang telah mengakuisisi salah satu pedagang aset kripto potensial di Indonesia.
Terlepas dari itu, Manda melihat aksi korporasi tersebut sebagai salah satu bukti bahwa industri crypto-asset di Indonesia akan terus tumbuh dan memiliki peluang untuk pengembangan bisnis serta membangun ekosistem yang lebih maju di masa depan.
Sumber :